Rabo-rabo merupakan salah satu tradisi di Kampung Tugu, Jakarta Utara dalam upaya mengucapkan selamat tahun baru ke setiap rumah sanak saudara sekampung dengan alat musik keroncong. Kegiatan dimulai dari rumah salah satu keluarga, dan berdoa sebelum rabo-rabo dilakukan. Kata “rabo” berasal dari bahasa Portugis yang berarti mengekor. Kebiasaan warga Kampung Tugu dalam menggunakan kata selalu diulang, sehingga kegiatan adat ini lebih dikenal dengan nama Rabo-Rabo. Jadi rabo-rabo diibaratkan mengekor ke dalam rombongan dari keluarga yg disinggahi, dan wajib turut serta dalam rombongan untuk mendatangi rumah berikutnya. Dikatakan rabo-rabo karena setelah selesai, si tuan rumah mengikuti/mengekor sehingga tentunya barisan semakin panjang. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari setiap tahun dan dimulai sekitar pukul 10.00 pagi. Perlengkapan yang digunakan yaitu alat musik keroncong diantaranya rebana dan gitar.
Masyarakat sekitar kampung tugu sangat mendukung dan mengapresiasi dilaksanakannya tradisi ini. Tidak ada perubahan dari waktu ke waktu proses pelaksanaan tradisi ini, hanya karena semakin sedikit yang tinggal di kampung tugu, sehingga untuk pelaksanaan saat ini bisa selesai dalam waktu satu hari. Pada waktu dulu tradisi ini bisa dilaksanakan sampai 2-3 hari.