Lintang: -7.4765888
Bujur: 110.2178451
Dibangun tahun 1916 yang dirancang oleh Thomas Karsten dengan penggunaan struktur utamanya adalah baja ekspos. Berlokasi di sudut Barat Laut alun-alun, Menara air menjadi point of interest kawasan alun-alun yang dikelilingi oleh beberapa bangunan. Pada saat dibangun, menara ini dibuat untuk memfasilitasi air bersih bagi perkantoran dan masyarakat Belanda serta beberapa masyarakat pribumi yang memiliki kedudukan tertentu.
Sumber /mata air aliran menuju menara ini, diambil dari Kecamatan Bandungan, Kabupaten Magelang dengan
beberapa cabang pengalirannya Water Torn (menara air) merupakan salah satu landmark yang ada di Magelang. Ini merupakan salah satu keunikan dari menara air yang dibangun olehkolonial belanda (dengan arsitek Karsten), dengan menggunakan elemen kolonial yaitu pilar – pilar yang besar dari konstruksi baja yang berjumlah 32 buah
dengan tinggi 121,2 meter dan mampu menampung air sebanyak 1.750.000 liter. Menara air menjadi salah satu
elemen kota di Magelang karena selain bentuknya yang unik, juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi yang
sudah ada sejak tahun 1916 dan tetap dipertahankan sampai sekarang dengan fungsi yang tetap. Dengan
adanya menara air yang bentuknya unik ini menunjukkan bahwa Magelang pada masa kolonial Belanda pernah
dikunjungi dan dipengaruhi arsitek Karsten walaupun tidak secara dominan. Menara air yang terletak di dalam
alun – alun menjadikan elemen tersebut masuk dalam kawasan bersejarah (historic urban centre) Magelang,
walaupun menara ini tidak termasuk dalam pembentukan awal kota karena baru ada setelah tahun 1900, satu periode dengan bangunan kolonial yang ada di sebelah Timur alun – alun yaitu bangunan komersial. Menara air yang berada di kawasan bersejarah termasuk elemen yang mempunyai nilai sejarah tinggi, bisa bertahan keberadaannya baik dari segi fungsi maupun bentuknya dalam perkembangan Kota Magelang. (Utami, 2001