Lintang: -7.4759665
Bujur: 110.2176145
Rumah demang sudah ada sejak periode kademangan berbarengan dengan adanya langgar sebagai tempat ibadah yang dibangun di perkampungan (Kauman) dan dekat lapangan terbuka (Kussendracht, 1841; Aa, 1851; Buddingh, 1851) yang kemudian dikembangkan sebagai rumah bupati pada tahun 1810 atas perintah Bupati I Kabupaten Magelang dengan nama R.A. Danoeningrat I (Nessel, 1935; Danoesoegondo, 1936;
Veen 1965).
Awal dibangun kompleks ini terdiri dari kadipaten dan beberpa bangunan tradisional (kemungkinan pendukung kadipaten) dengan model rumah tradisonal Jawa. semua bangunan yang berada di kompleks kadipaten merupakan bangunan tradisional Jawa yaitu pendopo berbentuk joglo dan rumah joglo.
Sejak Belanda mulai merasa kuat penguasaannya dan sebagai wujud penyeimbangan kekuasaan, Belanda membangunan gereja Kristen pada tahun 1826 dan tahun 1864 dibangun gereja katholik di Magelang di dalam kompleks kadipaten (Utami, 2001).
Kompleks Kadipaten setelah dibangun dua gereja di dalamnya (sumber : peta kota Magelang tahun 1940 digambar ulang Utami, 2001)