Lintang: -6.1371322
Bujur: 106.8130565
Setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan diri
pada 17 Agustus 1945 dan membuat UUD 1945 yang salah satunya mengatur
keuangan dengan membuat bank sentral yang diberi nama Bank Indonesia. Namun,
Belanda mencoba menduduki kembali Indonesia bersama tentara sekutu sehingga
pada saat itu terdapat dua pemerintahan, yaitu Pemerintah Repulik Indonesia dan
Pemerintah Belanda atau NICA. Pemerintahan NICA menugaskan De Javasche Bank
sebagai bank sirkulasi sedangakan Pemerintah Republik Indonesia mendirikan
Yayasan Bank Indonesia yang kemudia melebur dalam Bank Negara Indonesia (BNI)
sebagai bank sirkulasi. Namun, peran BNI terhambat karena tidak adanya pengakuan
mata uang Indonesia, sehingga pada 30 OKtober 1946, Indonesia menerbitkan mata
uang yang diberinama Oeang Republik Indonesia (ORI).
Pada Konferensi Meja Bundar tahun 1949, diputuskan bahwa De Javasche Bank
menjadi bank sirkulasi dan BNI sebagai Bank pembangunan. Selanjutnya pada 1 Juli
1953, Indonesia memiliki sebuah lembaga bank sental dengan nama Bank Indonesia.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan dalam dua tahap, pertama mulai
dibuka untuk masyarakat pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank
Indonesia, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian kedua oleh Presiden RI, Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 21 Juli 2009.